Kamis, 02 Agustus 2012

Hikmah Ramadhan : Lailatul Qodar



Olerh ; Dr H Rochmat Wahab MA

Salah satu keistimewaan Ramadan adalah Malam Kemulyaan (Lailatul Qodar), sebagaimana diperkuat oleh QS Al Qodar. Makna lailatul qodar adalah suatu malam yang ibadah di dalamnya memiliki keutamaan lebih daripada ibadah 1.000 bulan.
Pada malam hari itu malaikat (Jibril) dengan seizin Allah mengatur setiap perkara. Demikian juga Allah SWT telah memandang mereka dengan pandangan penuh rahmat/penuh kasih sayang, dan telah memaafkan serta mengampuni mereka, kecuali 4 macam, yaitu : (1) pecandu minum arak, (2) yang berani durhaka kepada ibu-bapa, (3) yang sok memutuskan hubungan persaudaraan, dan (4) yang suka mendendam/bermusuhan, yaitu orang yang sedang bertengkar, dan tidak mau menyapa lebih dari 3 hari. (Zubdatul Wa’idhin). Mengapa malam keutamaan itu diturunkan ke Rasulullah SAW, karena diindikasikan bahwa anugerah dan rahmat Allah SWT yang diberikan kepada Rasulullah SAW dan umatnya lebih utama dibandingkan pemberian rahmat-Nya kepada makhluk lain. Ada yang berpendapat bahwa Lailatul Qodar hanya terjadi sekali saat Rasulullah SAW saja. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Lailatul Qodar terjadi pada setiap Ramadan hingga kini.

Secara gramatikal, Lailatul Qodar terjadi secara terus menerus pada Ramadan. Hal ini diperkuat dengan kata kerja (verb+ing form) yang digunakan dalam ayat pertama Q.S Al-Qodar, yaitu fi’il mudhari’ (anzalnaahu). Jika Lailatul Qodar dimaknai sebagai malam turunnya Alquran, maka berdasarkan banyak pendapat, Lailatul Qodar terjadi dalam berbagai waktu, (1) pada malam pertama Ramadan, (2) pada malam ke-17 Ramadan, dan (3) pada malam ke-27 Ramadan. Sebagian besar ulama sepakat bahwa Lailatul Qodar jatuh pada malam ke-27 Ramadan. Di samping itu, jika Lailatul Qodar dimaknai sebagai malam kemulyaan, maka Lailatul Qodar berada pada malam-malam ganjil selama 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Nabi SAW bersabda bahwa malam kemulyaan (lailatul qodar) itu, malam yang cerah (terang) tidak dingin dan tidak panas, tidak berawan, dan tidak hujan, dan tidak angin, dan tidak dilempar bintang-bintang, dan tandanya pada pagi harinya matahari terbit tak bersinar (hanya tampak terang putih tetapi tidak panas). (H.R Ath-Thabrani). Siapa yang menjumpai Lailatul Qodar dan ia salat 2 rakaat setiap rakaat membaca Al-fatihah 1x dan surat Al-Ikhlash 7X, sehabis salam lalu berishtighfar 70X, maka tidaklah ia bangun dari duduknya, hingga Allah mengampuni ia dan kedua orangtuanya. q -f *Penulis adalah Rektor UNY. Dan Allah SWT mengutus malaikat ke surga supaya menanam pohon-pohon untuknya, mendirikan gedung-gedung, dan membuka pintu air bengawan, dan ia tidak keluar dari dunia, kecuali melihat semua itu/yang dibangun oleh malaikat tadi (Tafsir Hanafi). Diharapkan sekali pada saat Lailatul Qodar, kita bisa mengamalkan minimal 3x kalimat thayyibah, yaitu Laa ilaaha illlallaah, Muhammadar rasuulullaah. Dengan amalan tiga kali itu, pertama insya Allah diampuni dosanya, kedua diselamatkan dari api neraka, dan ketiga langsung dimasukkan ke surga.

Semakin intensif dan semakin khusuk yang dilandasi dengan hati yang ikhlas dalam membaca kalimah-thayyibah, insya Allah segala janji-Nya akan dipenuhi. Demikianlah beberapa hal yang patut kita fahami sekitar Lailatul-Qodar, sehingga diharapkan sekali kita memiliki persiapan yang cukup dalam menjemput kehadiran Lailatul Qodar selama 10 hari terakhir dari Ramadan kali ini. Semoga kita selalu diberikan petunjuk oleh-Nya, sehingga kita dapat memenangkan Ramadhan tahun ini dengan peningkatan ketaqwaan. Amiin.

Sumber : Kedaulatan Rakyat Online, 11/09/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar