1. Terlalu cepat mencari pengganti
Langsung mencari pria lain dan melakukan kencan mungkin terdengar
sebagai pelarian yang tepat. Tetapi hal ini hanya akan menyiksa diri
sendiri dan orang lain. Dengan segera berkencan, Anda berarti memaksa
diri membuka hati yang baru terluka. Mungkin untuk beberapa saat bisa
mengalihkan perhatian, tetapi jika kencan berjalan buruk, Anda justru
bisa makin sakit hati dan berisiko menyalahkan diri sendiri yang
berujung pada depresi.
2. Menghubungi mantan kekasih
Jika ia yang memutuskan hubungan, itu artinya ia tak ingin lagi bersama
atau berhubungan dengan Anda. Jangan menghubunginya melalui SMS,
telepon, atau email. Apalagi, berusaha membicarakan kembali hubungan
yang sebenarnya sudah berakhir. Apabila Anda memang tidak melakukan
kesalahan fatal seperti berselingkuh, berarti memang hubungan Anda dan
dia sudahtak bisa lagi dipertahankan. Berusaha menghubungi atau
berbicara dengannya hanya akan membuat Anda makin tenggelam dan terjebak
dalam perasaan sakit hati.
3. Menyimpan kenangan
Selama berhubungan, pasti banyak kenangan. Mulai dari foto-foto, SMS
mesra, email atau barang-barang yang diberikan padanya. Sebaiknya jangan
simpan kenangan tersebut, kalau perlu hapus nomor teleponnya di ponsel,
jangan lagi berteman dengannya di situs jejaring sosial seperti
Facebook atau Twitter.
Menyimpan kenangan hanya akan membuat Anda mengingat kembali hal manis
bersamanya. Hal ini justru akan membuat Anda makin sulit untuk
"menyembuhkan" diri. Faktanya, saat putus cinta Anda memang harus
merasakan sakit karena hal itu membuat pribadi makin kuat. Jalani tiap
rosesnya, mulai dari perasaan sakit, menangis, lalu merefleksi diri,
hingga Anda benar-benar siap menjalani hubungan yang baru.
SUMBER
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar